Minggu, 11 September 2011

Ayah dan Anak laki - lakinya

Bagi anak laki - laki,terkadang tidaklah keren untuk mengikuti jejak ayahnya.Mereka (dan tentunya aku sendiri,karena aku adalah seorang laki - laki),terkadang ingin "tampil beda" dengan ayahnya.




Namun,ada kalanya seorang anak laki - laki ingin seperti ayahnya (dan saya terkadang juga seperti itu). . .




Berikut ini adalah salah satu dari pengalaman seseorang yang tidak mau di sebutkan namanya saat aku meminta ijin untuk menuliskannya di sini,aku sangat tertarik dengan ceritanya karena dia adalah seorang yang mempunyai interest sama denganku dalam hal "penting".


 

"Pada suatu malam hari raya,aku di ajak oleh ayahku untuk ber halal bi halal di kantornya.dan berhubung itu adalah acara penting,aku tidak begitu berminat untuk mengikutinya.namun beberapa orang berkata bahwa itu adalah salah satu aktivitas yang baik untuk menunjang hubungan Ayah-Anak.dan akhirnya akupun ikut ke acara tersebut(dengan menggunakan pakaian penting tentunya).Sesampainya di sana,sudah banyak orang2 penting yang datang.Dan acara pun berlangsung.sampai pada saat acara halal bi halal,tiba2 MC berbicara "Yak,silahkan mengambil makanan yang telah disediakan".Acara bersalaman pun bubar,suasana menjadi liar,orang2 penting n berdasi pun menjadi atlet lari jarak dekat dalam sekejap.Bila saat itu terdapat fitur slow motion,pasti kejadian nya akan bertambah jelas,karena saat itu dunia seperti berhenti berputar.Setelah acara makan,diadakan acara pengundian hadiah dengan hadiah utama 3 buah sepeda.saat itu ayahku beruntung,dengan nomor 10nya,beliau berhasil mendapat mukena.dan saat2 pengundian akhir,"yak nomornya adalah 474!sekali lagi,474!!!" aku pun kaget,karena nomorku adalah 414.dan angka 1 ku,sangat mirip dengan angka 7.aku sangat sempat sekali untuk berpikir membohongi panitianya.namun sayang sekali,ternyata pemegang nomor 474 hadir. . .Dan saat di rumah,hadiah dari ayahku yang berupa mukena,saat di buka,ternyata berisi tempat sampah cantik. . . ."






Itulah kisahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar