Selasa, 20 Maret 2012

Act 4 : Revolusi



. . .


Dini hari. Sirine yang dinyalakan lebih ekstrim. Teriakan - teriakan yang di kumandangkan terdengar lebih berasa dan lebih ekstrim dari yang sebelumnya.


Dengan sedikit ngantuk,aku pun memakai sepatuku dan bergegas ke lapangan bersama teman - teman. Di lapangan,terlihat para panitia,dan juga para senior masing - masing,berkumpul di lapangan. Evaluasi pun di mulai,dan seperti biasa panitia menyebutkan kesalahan - kesalahan kami (namanya juga evaluasi). Mulai center ke tiga,para sweeper pun menjadi semakin beringas. Untungnya bagi diriku,aku berada di posisi yang strategis tiap kali evaluasi berlangsung. Puncak kejadian adalah saat pemimpin kami (dimana saat itu dia sudah kurus kering dan sepertinya membutuhkan asupan gizi yang banyak),di suruh berdiri. Beberapa detik kemudian,kami sudah tidak tahan lagi dengan ulah panitia. Langsung saja teman - teman yang di pinggir berlari menyerbu panitia. Dengan mental siap tempur,aku pun ikut mengejar para panitia. Beberapa teman ku ada yang mengejar sampai daerah mck,dan naas nya bagi aku,saat mengejar panitia,aku di hadang oleh beberapa senior. Di tengah chaos,aku sempat berpikir "wah gawat nih kalau nonjoknya ke senior,bisa panjang ni urusan" akhirnya aku putuskan untuk mengikuti "aksi dorong bersama" yang dilakukan teman - temanku. Sesaat kemudian,senior menenangkan kami yang sedang menjadi super saiya ini.  Hal yang menurut ku lucu adalah saat teman - teman putri di beri kesempatan untuk berbicara. "Wahai panitia,hiks hiks,tolonglah anggap kami sebagai adik kalian,hiks hiks,bla3,hiks hiks" isakan tangis yang terdengar membuat nya mirip seperti seseorang yang sedang membaca puisi. Setelah acara tsb,kegiatan kembali spt biasa,sholat subuh,dll. Sesaat sebelum "bertamasya",kami ada waktu beberapa saat untuk bersantai. Dan iseng - iseng aku berpikir,hal yang barusan terjadi,adalah salah satu hal yang tersolid yang pernah kami lakukan


Pagi hari,panitia sudah tidak lagi membentak - bentak. Kamipun di ajak ke desa warga. Sesampainya di desa,kami pun langsung menyerbu makanan dan minuman di warung - warung. Setelah puas jalan - jalan ,kami pun merasa sangat bahagia. Para panitia pun sudah bersikap selayaknya manusia pada umumnya. Saat menjelang sore dan waktunya balik ke bumi perkemahan,kami,terutama aku,sudah tidak sabar untuk melihat hari esok.


(gambar - gambar,copyright film Crows Zero)

1 komentar: