Rabu, 14 Maret 2012

Act 3 ; Buah Sukun yang Melegenda

Bzzzt. . .Bzzzt. . . WUUUUUUUIIIIIIIIINNNNNG WUING WUING . . . .

*deg
*mataterbuka
*diambeberapadetik
*sadarmauevaluasilagi
*ngantuklagi

Dengan malas - malasan,sambil mendengar OST acara ini,aku n temenku bangun dengan agak terburu - buru.saat berlari ke lapangan,banyak kejadian keren yang di alami oleh teman kami,diantaranya:

1.Lari tanpa celana.

jangan meniru adegan ini!saat berlari,salah satu panitia melihat ada hal yang ganjil di salah satu teman kami."HOEY,CLANAMU MANA?!?!?!BALIK,AMBIL CLANAMU!" "OH IYA MAS *balik lagi ke tenda"

2.Sarungan
Hal ini mirip dengan yang nomor 1,namun temanku masih memakai sarung

3.Tidur di tanah
Saat lari,ada yang tersandung,dan tengkurap di tanah.namun panitia melihat dari sisi yang lain "LOH,NGAPAIN KAMU TIDUR DI TANAH?!?!?!?"

Evaluasinya 11 12 sama yang kemarin lah,dengerin OST sambil sedikit gemetar kedinginan.

Pagi menjelang,habis sarapan,kami berangkat lagi untuk mengabdi.kami dibagi menjadi 2 bagian,yang pertama adalah reboisasi,dan yang kedua adalah pipanisasi. Kebetulan aku kena jatah pipanisasi. Hm,pipanisasi ya.
. . .
Aku baru sadar ; Pipanisasi = masang pipa buat warga biar warga dapat air. Dapat air. Dapat AIR. AIR. . .

Dan akupun menjadi bersemangat untuk pengabdian hari ini. Berjalan mendaki gunung lewati lembah dan sungai yang mengalir indah ke samudera,naek truk ke lokasi bersama teman - teman,adalah hal yang mengasyikkan. Karena di otakku cuma 1 : air. Sesampainya disana,kami melihat air pegunungan yang indah,langsung kami isi botol dan perut kami  dengan air. Sehabis minum,kami bekerja dengan penuh semangat dan berbahagia. Sore pun datang,setelah kami makan,kami pulang ke tenda masing - masing. Saat pulang,panitia menemukan sesuatu di salah satu tas kami. . .

Kami tidak tahu,ternyata sukun itu akan menjadi legenda. Lepas dari itu,sore sampai malam (sebelum evaluasi) adalah waktu bebas kami. Sehingga berbagai macam kegiatan pun kami lakukan di dalam dan di luar tenda. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar