Sabtu, 28 April 2012

"Perampokan" di Gerbang Kampus

Jadi,beberapa waktu lalu,seperti biasa aku berangkat ngampus seperti biasa. Di kampus ku,tiap kali mau masuk ke lingkunan kamps,mesti bayar dulu 1000 rupiah. Namun ada pengecualian (tidak bayar) untuk orang - orang yang mempunyai stiker entrance di motornya,ataupun mempunyai nyali untuk menerobos lewat portal mobil (bagi orang yang naik sepeda motor). Aku adalah orang tipe kedua. Asam manis menerobos sering ku alami. Namun,kali ini,entah aku harus bersyukur ataupun harus dendam dengan orang yang jaga portal itu.



Suatu hari,aku berangkat seperti biasa. Naik motor dengan santainya. Beberapa puluh meter dari gerbang,seperti biasa aku mengurangi kecepatan,menunggu mobil yang lewat agar aku tidak perlu menerobos portal dengan paksa. Namun hingga kecepatan ku mencapai 7,5 km/jam dan jarak sudah dekat dengan portal,aku sudah putus asa karena tidak ada tanda - tanda mobil penyelamat yang akan menyelamatkan ku dari kejamnya portal itu. Akhirnya aku pun mengikhlaskan diri untuk lewat di portal motor,dan seperti yang ku duga,aku pun tercegat. Tukang portal pun meminta 1000 rupiah kepada ku. Aku dengan santainya membuka dompetku,namun yang aku lupa,ternyata dompetku,hanya berisi 1 lembar 100 ribuan. Aku pun bernego dengan tukang itu "Pak,gak ada uang pas pak.hanya ada ini (nunjuk 100ribuan)" aku berharap tukang itu males ngasih kembalian, ternyata bapaknya malah semangat dan bilang "wo iya iya!tunggu disitu kembaliannya!" Akupun dengan geram menunggu kembalian dengan berpikir aku dapat kembalian dengan komposisi 50 20 20 5 2 2,sehingga aku harus merelakan 49 ribuku menjadi uang pecah. Namun hal yang terjadi adalah,lebih parah dari yang kusangka.

Cuma gara - gara 1 karcis tak berguna ini,aku secara tak langsung kehilangan 100 ribu ku. Sebab,bagi kuuang pecah adalah uang yang bakal cepat habis bila di belikan,beda dengan uang besar yang jarang aku gunakan untuk membeli hal - hal tak berguna (secara tak langsung uang bernominal besar memaksaku untuk hemat). Well, semenjak saat itulah,aku menyalahkan tukang portal itu bilamana aku lagi belanja cemilan ataupun membeli hal - hal tak berguna lainnya. Padahal sebenarnya tukang itu tak mengerti apa - apa tentang kehematanku akan uang nominal besar. Tapi,aku tak mau sepenuhnya disalahkan atas apa yang telah terjadi (setidaknya ada orang lain yang bisa ku salahkan atas kekhilafanku). . .


Oh dan ngomong - ngomong,orang maho yang gambarnya nongol di atas sendiri itu hanyalah figuran,dia adalah orang yang pertama kali mengetahui kasus ini. . .

3 komentar:

  1. knapa judulnya gak sinkron sama ceritanya? -.-

    BalasHapus
  2. justru sinkron bgt Mel.mungkin foto yg paling atas yg kurang sinkron

    BalasHapus
  3. Wkkkk.. nggateli pwuoooll xD

    BalasHapus